Bank Raksasa AS Menekankan Bitcoin Tidak Akan Hilang
Salah satu bank raksasa di kota metropolitan New York, Amerika Serikat bernama Bank of New York (BNY) Mellon masih tetap pada pendiriannya untuk mempertahankan aset digital kripto.
Hal ini disampaikan oleh Kepala BNY Mellon, Michael Demissie yang mengklaim bahwa investor institusional tidak akan goyah kendati tahun 2022 harga Bitcoin (BTC) babak belur dihajar Celsius dan FTX.
Baca Juga :
Jual Saldo Paypal
Jual Beli Saldo Paypal
Saldo Paypal Terpercaya
“Dari yang kami lihat secara luas, klien kami masih memiliki ketertarikan besar akan aset digital Bitcoin,” ungkap Demissie saat konferensi yang dihelat Afore Consulting, Rabu (8/2/2023).
Pernyataan Demissie ini, didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh BNY Mellon pada bulan Oktober tahun 2022, yang mana hasilnya melaporkan bahwa 91 persen klien langganan mereka tertarik untuk berinvestasi di produk token berbasis blockchain.
“Riset kami juga menemukan sebuah fakta, bahwa 86 persen pemain institusional menggunakan strategi ‘buy and hold, yang mana mereka melihat aset ini untuk jangka panjang,” ujarnya.
Baca Juga :
Jasa Pbn Premium
Jasa Pbn Berkualitas
Jasa Pbn
Selain itu, 88 persen dari investor BNY mengatakan bahwa kejadian di 2022 tidak menyurutkan niat mereka untuk menahan aset pada jangka waktu yang lama.
“Namun, kami tetap membutuhkan regulasi dan peraturan. Kami membutuhkan aktor protagonis yang dapat menawarkan layanan memadai untuk memenuhi kepercayaan klien,” kata Demissie.
Meskipun begitu, BNY Mellon bukanlah satu-satunya bank raksasa yang merangkul aset digital sebagai salah satu instrumen investasi. Akhir-akhir ini, Goldman Sachs juga memberikan ekspresi positif terkait aset kripto. Hal ini dibuktikan dengan rencana pembelian BTC, pasca harganya dibabat oleh runtuhnya FTX.
Pun demikian dengan CEO JPMorgan, Jamie Dimon yang notabene bukanlah penyuka Bitcoin, namun firmanya beberapa kali bereksperimen dengan layanan berbasis blokcchain. Seperti pada bulan November, firma pimpinan Dimon itu sukses menjalankan transaksi lintas batas pertamanya, menggunakan decentralized finance (DeFi) pada blockchain publik.